Senin, 13 Oktober 2008

SEPATU


Dalam sebuah acara tahunan sebuah perusahaan dimana berkumpul seluruh salesman dari berbagai tingkatan yang datang dari berbagai daerah. Acara ini semacam ritual penghargaan tahunan yang diberikan kepada beberapa salesman yang berhasil mencapai prestasi terbaik.

Disela-sela makan siang usai acara akbar yang berlangsung sangat meriah apalagi setelah mendengarkan sesi motivasi yang disampaikan oleh seorang pembicara terkenal, saya menyapa seorang salesman yang secara drastic mampu membalikan situasi dari yang semula terjelek menjadi yang terbaik bahkan mencapai omset hingga sekian puluh persen dari target. ”Apa rahasia suksesnya Mas?” Tanya saya kepadanya, ”Karena sebuah kalung clurit,dulu saya parah sekali Pak..,Sampai suatu hari atasan saya memberikan kalung tali raffia berbandul sebilah clurit dileher saya didepan rekan-rekan kerja saya.

Pencapaian saya jauh dibawah rata-rata dan selalu terjelek diantara yang lainya”.Salesman itu terhenti meneguk air aqua dalam gelas plastiknya dan lanjutnya”semenjak saat itu saya bersumpah bahwa hal ini tidak pernah akan terjadi lagi dalam hidup saya”katanya mengenang dengan mata menerawang jauh dan tangan kiri menggengam erat penghargaan yang baru saja diterimanya.

Kemudian saya bergeser menghampiri seorang kepala Cabang yang sedang berkelompok dengan sebagian team-nya dan nampak jelas raut gembira diwajahnya atas prestasinya terpilih sebagai cabang terbaik.”Apa yang anda lakukan sehingga bisa membuat team anda meraih prestasi sebagai cabang terbaik?” Tanya saya, ”Karena sepatu saya Pak” ucap salah seorang Salesman yang ada disebelahnya menyela pembicaraan kami.

“Sebenarnya belum genap satu tahun saya bersama mereka dan seperti yang sering saya lakukan adalah memberikan mereka harapan berupa hadiah handphone,jam tangan atau ballpoint bagi salesman terbaik setiap bulannya.Namun yang tidak saya duga adalah ketika salah satu dari mereka minta hadiahnya diganti menjadi sepatu.Trus terang hari saya trenyuh ketika melihat sepatu-sepatu mereka yang butut dan rusak,apalagi yang bagian belakangnya sudah hancur lebur terinjak-injak.Hampir setiap bulan saya membeli beberapa sepatu untuk mereka hingga akhirnya semua sepatu yang rusak tergantikan dengan sepatu baru yang lebih kuat”kata sikepala cabang.

Tiga makna yang saya dapatkan pada hari itu dan ternyata mampu membuat seseorang termotivasi adalah ancaman, harapan dan perhatian.”